Ruhimat, S.Sos., M.I.Kom

(Kepala Biro Perpustakaan Universitas Djuanda)

Fenomena Chat GPT (Generative Pre-training Transformer) akhir akhir ini banyak sekali diperbincangkan, Aplikasi yang dikembangkan OpenAI, Chat GPT  merupakan teknologi dengan algoritma deep learning dengan Natural Languange  Processing (NLP), dan bermanfaat banyak untuk berinteraksi dengan mesin. Pengertian Chat GPT itu sendiri merupakan sebuah sistem chatbot AI yang dapat memahami dan memproses  ucapan manusia menggunakan teknologi pembelajaran mendalam serta algoritma GPT.

Chat GPT juga memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan, serta memahami konteks percakapan dan menghasilkan teks yang bermakna seperti ucapan manusia. Dengan kemampuan tersebut sistem ini dapat berguna di macam macam aplikasi, seperti misalnya chatbot, dimana membantu pengguna menemukan informasi, menerjemahkan bahasa ataupun menghasilkan teks baru yang mirip dengan ucapan manusia. Dan dengan kemampuan aplikasi Chat GPT yang merupakan perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi, dan ayat yang terkait teknologi ini didalam Alquran  salah satunya ada di Surat Ar-Rahman Ayat 33, yaitu:

Artinya: “Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS. ArRahman:33),Ayat ini memberikan  isyarat kepada manusia bahwa mereka tidak mustahil untuk menembus ruang angkasa, bila ilmu pengetahuan dan kemampuannya atau teknologinya memadai.

Chat GPT merupakan temuan teknologi yang fenomenal pada saat ini, betapa tidak aplikasi ini dapat memprediksi kalimat berikutnya dalam sebuah percakapan , sebenarnya Teknologi Chat GPT pertama kali dikembangkan oleh OpenAI pada tahun 2018 dan ChatGPT dengan AI dirilis ke publik pada 30 November 2022, dan mengalami perkembangan yang luar biasa ,  seperti di pakai didalam berbagai aplikasi seperti asisten dan chatbot dan lain lain. Dengan menggunakan browser internet kita  bisa bertanya atau memberikan arahan dan ChatGPT akan meresponnya dengan cepat seperti sedang melakukan chatting.

Didunia perguruan tinggi, hadirnya Chat GPT ini menjadi revolusi dalam sistem pendidikan di perguruan tinggi, dan masih jadi pertanyaan peran Chat GPT ini menjadi lawan atau kawan untuk mahasiswa ,dosen,dan tenaga kependidikan. Kemampuan Chat GPT dapat membantu dalam penyelesaian tugas seperti tulisan esai, dan malah dapat dimaksimalkan untuk karya ilmiah , misalnya skripsi, tesis dan lain sebagainya, dengan Chat GPT dapat membantu dalam memahami topik yang akan menjadi penelitiannya. Selain itu dapat juga  untuk memperkaya tulisan dengan rekomendasi artikel atau referensi yang terkini. Akan tetapi chat GPT ini bukan tanpa kelemahan, ada beberapa kelemahan dalam Chat GPT ini, seperti

·         Ketidakakuratan informasi , kita ketahui Chat GPT ini merupakan model yang

Dibuat dari data dan pelatihan mesin pencari sehingga informasi yang 

diberukan oleh chat GPT mungkin saja tidak sesuai atau akurat dengan fakta

yang ada

·         Keterbatasan pemahaman, walaupun dapat memahami bahasa manusia . akan tetapi pemahaman ini masih terbatas pada data yang ada seperti halnya perambah google

·         Tidak Memiliki Emosi. Chat GPT tidak punya kemampuan emosi dan tidak dapat merespon secara emosional

·         Dari sisi keamanan  . dimana program algoritma pada Chat GPT dapat digunakan untuk tujuan yang tidak etis dan tidak bermoral atau malah melakukan kejahatan kriminal oleh krn itu perlu adanya poengawasan dan kendali dalam pengggunaan CHat GPT

·         Chat GPT ini membutuhkan data dalam jumlah besar supaya dapat berfungsi dengan baik,dan karena itu juga perlu perhatian dan oerlindungan terhadap privasi dan perlindungan data ketika menggunakan teknologi ini

Sementara di dunia Perpustakaan, kemunculan teknologi Chat GPT, bukan merupakan sebuah masalah , walaupun banyak beredar  tentang pro dan kontra di perpustakaan, dimana seolah olah Chat GPT ini dapat menggantikan peran perpustakaan, dari pandangan pustakawan perpustakaan dan Chat GPT ini memiliki perbedaan, baik dari fungsi dan kapasitasnya masing-masing. Perpustakaan sebagai penyedia bahan literatur yang beragam yang dapat dimanfaatkan oleh civtas akademika.Perpustakaan tetap menjadi tempat penting untuk akses ke sumber daya fisik,  dan memerlukan ruang yang tenang dan terorganisir.

Sejauh yang sudah dicoba oleh penulis, Chat GPT ini, tetap sebuah aplikasi yang masih banyak kelemahan dan butuh penyempurnaan, walaupun menggunakan Teknologi AI (Artificial Intellegence ) dan dikembangkan oleh perusahaan OpenAI. Dan Akhirnya , dengan segala kecanggihan dan perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi , tetap saja kita harus bijak dalam pemanfaatnya.