Mahasiswa Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas
Djuanda (UNIDA) yang tergabung dalam kelompok 17 kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) turut serta berpartisipasi pada kegiatan Bina Desa (BINDA) Se-Kabupaten
Bogor di Desa Jambuluwuk pada (08/08/2022). Pada perlombaan kegiatan BINDA, desa jambuluwuk mendapatkan peringkat 8
besar, untuk memperebutkan podium pertama mahasiswa turut andil membantu desa jambuluwuk
untuk melawan desa-desa lain yang ada di Kabupaten Bogor, sebagai desa bersih
dan lingkungan yang dipenuhi dengan tanaman toga dan sayur mayur.
Rangkaian kegiatan Bina Desa yang dilakukan
mahasiswa diantaranya penanaman tanaman toga, penanaman bibit pakcoy dan
kangkung, pembersihan lahan untuk kegiatan UMKM, pengambilan pohon bambu untuk
pembuatan saung, melakukan Rapat dengan kepala desa untuk kegiatan bina
desa, pembuatan saung untuk lomba,
pembuatan kandang maggot, penataan tanaman toga dan sayuran,melakukan penjualan
susu dan jamu dalam kegiatan UMKM pada saat bina desa.
“Alhamdulillah
dengan adanya mahasiswa KKN di kampung cukang galeuh acara bina desa berjalan
baik dan ade-ade mahasiswa sangat membantu pada saat persiapan perlombaan sampai
dengan hari H perlombaan,” ungkap Mulyana selaku Kepala Desa Jambuluwuk.
Asmadi
selaku Ketua RT 02. Kp cukang galeuh, Desa Jambuluwuk juga menyambut baik
dan merasa terbantu dengan dengan adanya mahasiswa dalam kegiatan bina desa.
“Pada saat Desa Jambu luwuk masuk 8 besar sebagai
desa bersih dan hijau warga desa merasa sangat senang, kemudian pada saat
perlombaan 8 besar di selenggarakan dan dibantu dengan kehadiran mahasiswa KKN,
warga kampung cukang galeuh sangat terbantu karena pada sektor peternakan
mahasiswa membudidayakan maggot dan maggot tersebut menjadi nilai plus sendiri
pada saat penilaian bina desa karena pakan yang digunakan untuk maggot adalah
sampah organik yang di dapat dari warga,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sanip selaku Ketua
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) merasa terbantu dengan adanya mahasiswa
KKN karena sudah memecahkan masalah di bidang perikanan terutama di pakan ikan.
“Mahasiswa KKN sudah melakukan pengadaan dan membudidayakan maggot untuk pakan ikan yang ada di kampung cukang galeuh dan kepengurusan pokdakan tidak terlalu berat dalam membeli pakan ikan karena dibantu dengan adanya maggot sebagai pakan ikan. Dengan adanya maggot ini kampung cukang galeuh yang menjadi tuan rumah dan perwakilan dari kecamatan ciawi dalam perlombaan bina desa mempunyai nilai plus tersendiri karena dalam satu lingkungan sudah tertata dengan baik dari pertanian, perikanan dan peternakan yang mahasiswa buat sudah sangat membantu sekali,” pungkasnya.
Diharapkan
dari kegiatan yang mahasiswa susun dan bantu dalam penataan tanaman toga dan
budidaya maggot yang menjadi nilai plus tersendiri bisa dilanjutkan oleh warga
kampung cukang galeuh dan bisa mendapatkan keuntungan untuk warga kampung
cukang galeuh dalam budidaya maggot.